Jumat, 23 Juli 2010

Cerita, "Koin Penyok"

9 komentar
Alkisah, seorang lelaki keluar dari pekarangan rumahnya, berjalan tak tentu arah dengan rasa putus asa. Sudah cukup lama ia menganggur. Kondisi finansial keluarganya morat-marit. Sementara para tetangganya sibuk memenuhi rumah dengan barang-barang mewah, ia masih bergelut memikirkan cara memenuhi kebutuhan pokok keluarganya sandang dan pangan.

Anak-anaknya sudah lama tak dibelikan pakaian, istrinya sering marah-marah karena tak dapat membeli barang-barang rumah tangga yang layak. Laki-laki itu sudah tak tahan dengan kondisi ini, dan ia tidak yakin bahwa perjalanannya kali inipun akan membawa keberuntungan, yakni mendapatkan pekerjaan.

Ketika laki-laki itu tengah menyusuri jalanan sepi, tiba-tiba kakinya
terantuk sesuatu. Karena merasa penasaran ia membungkuk dan mengambilnya.

“Uh, hanya sebuah koin kuno yang sudah penyok-penyok,” gerutunya kecewa. Meskipun begitu ia membawa koin itu ke sebuah bank.

“Sebaiknya koin in Bapak bawa saja ke kolektor uang kuno,” kata teller itu memberi saran. Lelaki itu pun mengikuti anjuran si Teller, membawa koinnya ke kolektor. Beruntung sekali, si Kolektor menghargai koin itu senilai 30 dollar.

Begitu senangnya, lelaki tersebut mulai memikirkan apa yang akan dia lakukan dengan rejeki nomplok ini. Ketika melewati sebuah toko perkakas, dilihatnya beberapa lembar kayu sedang diobral. Dia bisa membuatkan beberapa rak untuk istrinya karena istrinya pernah berkata mereka tak punya tempat untuk menyimpan jambangan dan stoples. Sesudah membeli kayu seharga 30 dollar, dia memanggul kayu tersebut dan beranjak pulang.

Di tengah perjalanan dia melewati bengkel seorang pembuat mebel. Mata
pemilik bengkel sudah terlatih melihat kayu yang dipanggul lelaki itu.
Kayunya indah, warnanya bagus, dan mutunya terkenal. Kebetulan pada waktu itu ada pesanan mebel. Dia menawarkan uang sejumlah 100 dollar kepada lelaki itu. Terlihat ragu-ragu di mata laki-laki itu, namun pengrajin itu meyakinkannya dan dapat menawarkannya mebel yang sudah jadi agar dipilih lelaki itu. Kebetulan di sana ada lemari yang pasti disukai istrinya. Dia menukar kayu tersebut dan meminjam sebuah gerobak untuk membawa lemari itu. Dia pun segera membawanya pulang.

Di tengah perjalanan dia melewati perumahan baru. Seorang wanita yang sedang mendekorasi rumah barunya melongok keluar jendela dan melihat lelaki itu mendorong gerobak berisi lemari yang indah. Si wanita terpikat dan menawar dengan harga 200 dollar. Ketika lelaki itu nampak ragu-ragu, si wanita menaikkan tawarannya menjadi 250 dollar. Lelaki itupun setuju. Kemudian mengembalikan gerobak ke pengrajin dan beranjak pulang.

Di pintu desa dia berhenti sejenak dan ingin memastikan uang yang ia terima. Ia merogoh sakunya dan menghitung lembaran bernilai 250 dollar. Pada saat itu seorang perampok keluar dari semak-semak, mengacungkan belati, merampas uang itu, lalu kabur.

Istri si lelaki kebetulan melihat dan berlari mendekati suaminya seraya berkata, “Apa yang terjadi? Engkau baik saja kan? Apa yang diambil oleh perampok tadi?”

Lelaki itu mengangkat bahunya dan berkata, “Oh, bukan apa-apa. Hanya sebuah koin penyok yang kutemukan tadi pagi”.

(adaptasi dari The Healing Stories karya GW Burns.)

~~~

Sahabat, Bila Kita sadar kita tak pernah memiliki apapun, kenapa harus tenggelam dalam kepedihan yang berlebihan? pahamilah makna "Innalillahi, wainna ilaihi roji'un.." : Sesungguhnya kita ini milik Allah, dan sesungguhnya kepada-Nyalah kita kembali...

Ya, semuanya hanya titipan... dan saya yakin, keluhan-keluhan dan ratapan-ratapan yang berlebihan kita, tidak akan mengembalikan milik kita yang telah hilang...., jadi bersedihlah secukupnya, dan ikhlaskan... Hak-Nya untuk menarik kembali, sesuatu yang telah Ia titipkan kepada kita...

Trimakasih telah membaca.... Salam Motivasi Selalu....

Cerita. "Ketulusan"

1 komentar
Alkisah di sebuah rumah mewah yang terletak dipinggiran sebuah kota, hiduplah sepasang suami istri. Dari sekilas orang yang memandang, mereka adalah pasangan yang sangat harmonis. Para tetangganya pun tahu bagaimana usaha mereka dalam meraih kehidupan mapan yang seperti saat ini. Sayang, pasangan itu belum lengkap. Dalam kurun waktu sepuluh tahun pernikahan mereka, pasangan itu belum juga dikaruniai seorang anak pun yang mereka harapkan.


Karenanya walaupun masih saling mencinta, si suami berkeinginan menceraikan istrinya karena dianggap tak mampu memberikan keturunan sebagai penerus generasinya. Setelah melalui perdebatan sengit, dengan sedih dan duka yang mendalam, si istri akhirnya menyerah pada keputusan suaminya untuk tetap bercerai.

Dengan perasaan tidak menentu, suami istri itu menyampaikan rencana perceraian kepada orang tua mereka. Meskipun orang tua mereka tidak setuju, tapi tampaknya keputusan bulat sudah diambil si suami. Setelah berbincang-bincang cukup lama dan alot, kedua orang tua pasangan itu dengan berat hati menyetujui perceraian tersebut. Tetapi, mereka mengajukan syarat, yakni agar perceraian pasangan suami istri itu diselenggarakan dalam sebuah sebuah pesta yang sama besarnya seperti pesta saat mereka menikah dulu.



Agar tidak mengecewakan kedua orang tuanya, maka persyaratan mengadakan pesta perceraian itu pun disetujui. Beberapa hari kemudian, pesta diselenggarakan. Sungguh, itu merupakan pesta yang tidak membahagiakan bagi siapa saja yang hadir dalam pesta itu. Si suami tampak tertekan dan terus meminum arak sampai mabuk dan sempoyongan. Sementara sang istri tampak terus melamun dan sesekali mengusap air matanya di pipinya. Di sela mabuknya si suami berkata lantang, “Istriku, saat kau pergi nanti. semua barang berharga atau apapun yang kamu suka dan kamu sayangi, Ambillah dan Bawalah !!“. Setelah berkata seperti itu, tak lama kemudian ia semakin mabuk dan akhirnya tak sadarkan diri.

Keesokan harinya, setelah pesta usai, si suami terbangun dari tidur dengan kepala berdenyut-denyut. Dia merasa tidak mengenali keadaan disekelilingnya selain sosok yang sudah dikenalnya bertahun-tahun yaitu sang istri yang ia cintai. Maka, dia pun bertanya “Ada dimakah aku ? Kenapa ini bukan di kamar kita ? Apakah aku masih mabuk dan bermimpi ? tolong jelaskan.”

Si istri menatap penuh cinta pada suaminya dengan mata berkaca-kaca dan menjawab, “Suamiku, ini karena dirumah orang tuaku. Kemaren kau bilang didepan semua orang bahwa engkau berkata kepadaku, bahwa aku boleh membawa apa saja yang aku mau dan aku sayangi. Di dunia ini tidak ada satu barang yang berharga dan aku cintai dengan sepenuh hati selain kamu. karena itu kamu sekarang kubawa serta ke rumah orang tuaku. Ingat, kamu sudah berjanji dalam pesta itu.”

Dengan perasaan terkejut setelah sesaat tersadar, si suami bangun dan memeluk istrinya, “Maafkan aku Istriku, aku sungguh bodoh dan tidak menyadari bahwa dalamnya cintamu padaku. Walaupun aku telah menyakitimu, dan berniat menceraikanmu, tetapi engkau masih mau membawa serta diriku bersamamu dalam keadaan apapun“.

Akhirnya kedua suami istri ini ini berpelukan dan saling bertangisan. Mereka akhirnya mengikat janji akan tetap saling mencintai hingga ajal memisahkannya

(author : Hareem Musasi)

Hmm... ketulusan cinta....

Ah, saya tidak berani berkomentar dari cerita ini... karna saya masih singgle... jadi belum berpengalaman menjalin keluarga, hehe...

Silahkan bagi sahabat-sahabat yang sudah berumah tangga, bisa berbagi cerita dengan kami-kami, dalam menjaga ketulusan cinta anda...

Terimakasih telah membaca, kami tunggu komentar anda... Salam Motivasi...!

Selasa, 13 Juli 2010

Cerita, "Sebuah Baut Kecil"

0 komentar
Sebuah baut kecil bersama ribuan baut seukurannya dipasang untuk menahan lempengan-lempengan baja di lambung sebuah kapal besar. Saat melintasi samudera Hindia yang ganas, baut kecil itu terancam lepas. Hal itu membuat ribuan baut lain terancam lepas pula.

Baut-baut kecil lain berteriak menguatkan, “Awas! Berpeganglah erat-erat! Jika kamu lepas kami juga akan lepas!”

Teriakan itu didengar oleh lempengan-lempengan baja yang membuat mereka menyerukan hal yang sama. Bahkan seluruh bagian kapal turut memberi dorongan semangat pada satu baut kecil itu untuk bertahan. Mereka mengingatkan bahwa baut kecil itu sangat penting bagi keselamatan kapal. Jika ia menyerah dan melepaskan pegangannya, seluruh isi kapal akan tenggelam.

"Sobat kecil, bertahanlah... kami mendukungmu...!"

Dukungan itu membuat baut kecil kembali menemukan arti penting dirinya di antara komponen kapal lainnya. Dengan sekuat tenaga, ia pun berusaha tetap bertahan demi keselamatan seisi kapal.

(Sumber : Grup Spirit LC)

~~~

Sahabat, Sayang, dunia kerja seringkali berkebalikan dengan ilustrasi di atas. Kita malah cenderung girang melihat rekan sekerja “jatuh”, bahkan kita akan merasa bangga apabila kita sendiri yang membuat rekan kerja gagal dalam tanggung jawabnya. Jika itu dibiarkan, artinya perpecahan sedang dimulai dan tanpa sadar kita menggali lubang kubur sendiri.

Bagaimana sikap kita dengan rekan kerja? Mungkin saat rekan kerja menghadapi masalah, kita menganggap itu risiko yang harus ia hadapi sendiri. Tapi sebagai tim, kegagalan satu orang akan selalu membawa dampak pada keseluruhan. Jadi mengapa kita harus saling menjatuhkan?
Bukankah hasilnya tentu jauh lebih baik jika kita saling mendukung dan bekerjasama menghadapi persoalan?

Nabi Muhammad saw mengajarkan bahwa kita adalah satu tubuh. Jika satu anggota mengalami masalah, yang lainnya harus mendorong dan menguatkannya. Jangan sampai masalah yang dialami rekan kerja malah membuat kita senang. Tapi baiklah kita berseru, “Berpeganglah erat-erat! Tanpa kamu, kami akan tenggelam!”

Kegagalan atau kesuksesan rekan sekerja akan selalu mempengaruhi diri kita juga.

Trimakasih sahabat telah membaca, Salam Motivasi...!

Cerita, "Menggali Bukit"

1 komentar
Zaman dahulu ada 2 desa yang dipisahkan sebuah bukit...sehingga desa yg satu gemah-ripah-lohjinawi atau bahasa sederhananya "SUBUR-MAKMUR dan hidup SEJAHTERA"...sedangkan desa yang satu lagi sangat TANDUS dan mereka hidup KEKURANGAN...sehingga beberapa pindah dari desa ini.

WAktu terus berlalu tanpa adanya perubahan....sampai akhirnya ada seorang ayah sebut saja UMAR yang ingin mewujudkan IMPIANNYA...ingin merubah nasibnya selama ini...dan itu disampaikan kepada ke-3 anak laki2nya, "Wahai anak2ku..mulai besok ayah akan menggali bukit itu agar kondisi desa kita bisa berubah.." Tapi ke-3 anaknya menganggap itu HAL YANG MUSTAHIL DILAKUKAN..bahkan menganggap ayah mereka sudah GILA....

Keesokan harinya UMAR benar-benar melaksanakan niatnya...setelah sholat SUBUH beliau pergi ke bukit dengan membawa cangkul untuk menggali bukit...penduduk desapun menganggap UMAR sudah gila...dan ke-3 anaknya juga berusaha menasehati ayahnya..namun UMAR tidak mau merubah pendiriannya...beliau sangat yakin bisa mewujudkan IMPIANNYA..hari berganti hari..pekan berganti pekan..lama-lama ke-3 anaknya mulai berpikir ulang...”JANGAN-JANGAN AYAH BENAR”...akhirnya ke-3nyapun sepakat membantu ayah mereka...sehingga setip pagi satu keluarga ini mengalokasikan sebagian waktunya untuk menggali bukit...dan penduduk desapun makin yakin satu keluarga itu sudah GILA SEMUA.

Tanpa terasa waktu terus berlalu...sampai akhirnya satu demi satu penduduk desa mulai membantu apa yang dilakukan oleh keluarga UMAR sampai suatu waktu IMPIAN MEREKA BENAR-BENAR TERWUJUD...sekarang nasib penduduk desa sudah berubah TOTAL yg semula serba kekurangan sekarang SUBUR, MAKMUR, dan SEJAHTERA.

(Author Unknown) mengutip catatan teman...

~~~

Sahabat CCM sekalian..., Sebagian dari kita barangkali takut untuk bermimpi karena menganggap bahwa impiannya terlalu BESAR...dan mustahil meraihnya...bagai punguk merindukan bulan...

padahal kita sadar untuk BERMIMPI BESAR ITU BENAR-BENAR GRATISSS...

Mungkin anda ingat ketika di dunia ini belum ada produk air putih dalam kemasan. Mereka menganggap ide BODOH dan GILA menjual air putih. Apalagi di Indonesia, yang begitu berlimpahnya air bersih. Saat itu, air putih tidak ada harganya, anda bisa memintanya di warung tanpa membayar.

Tapi sungguh luar biasa, perusahaan pelopor air mineral, melihat peluang itu, dan mengubah mindset masayarakat, bahwa air putih pun harus beli. ya, konsumen harus membeli satu botol air putih lebih mahal daripada harga bensin saat itu. LUAR BIASA...

Hmm..., saya yakin itu semua berawal dari impian, bukan sekedar impian kecil... tapi sebuah IMPIAN BESAR...!

Trimakasih telah membaca, dan selamat bermimpi besar... dan

SALAM MOTIVASI....!!!

Kamis, 01 Juli 2010

Cerita, "Ternyata, Hidup Ini Sederhana"

3 komentar
Ada seseorang saat melamar kerja, memungut sampah kertas di lantai ke dalam tong sampah,dan hal itu terlihat oleh peng-interview, dan dia mendapatkan pekerjaan tersebut.Ternyata untuk memperoleh penghargaan sangat mudah, cukup memelihara kebiasaan yang baik.

—- 000 —–

Ada seorang anak menjadi murid di toko sepeda.Suatu saat ada seseorang yang mengantarkan sepeda rusak untuk diperbaiki di toko tsb.Selain memperbaiki sepeda tersebut, si anak ini juga membersihkan sepeda hingga bersih mengkilap.Murid-murid lain menertawakan perbuatannya.Keesokan hari setelah sang empunya sepeda mengambil sepedanya, si adik kecil ditarik/diambil kerja di tempatnya.Ternyata untuk menjadi orang yang berhasil sangat mudah, cukup punya inisiatif sedikit saja.

—- 000 —–

Seorang anak berkata kepada ibunya: “Ibu hari ini sangat cantik.”Ibu menjawab: “Mengapa?”Anak menjawab: “Karena hari ini ibu sama sekali tidak marah-marah. ”Ternyata untuk memiliki kecantikan sangatlah mudah, hanya perlu tidak marah-marah.

—- 000 —–

Seorang petani menyuruh anaknya setiap hari bekerja giat di sawah.Temannya berkata: “Tidak perlu menyuruh anakmu bekerja keras, Tanamanmu tetap akan tumbuh dengan subur.”Petani menjawab: “Aku bukan sedang memupuk tanamanku, tapi aku sedang membina anakku.”Ternyata membina seorang anak sangat mudah, cukup membiarkan dia rajin bekerja.

—- 000 —–

Seorang pelatih bola berkata kepada muridnya:“Jika sebuah bola jatuh ke dalam rerumputan, bagaimana cara mencarinya?”Ada yang menjawab: “Cari mulai dari bagian tengah.”Ada pula yang menjawab: “Cari di rerumputan yang cekung ke dalam.”Dan ada yang menjawab: “Cari di rumput yang paling tinggi.”Pelatih memberikan jawaban yang paling tepat:“Setapak demi setapak cari dari ujung rumput sebelah sini hingga ke rumput sebelah sana.”Ternyata jalan menuju keberhasilan sangat gampang, cukup melakukan segala sesuatunyasetahap demi setahap secara berurutan, jangan meloncat-loncat.

—- 000 —–

Katak yang tinggal di sawah berkata kepada katak yang tinggal di pinggir jalan:“Tempatmu terlalu berbahaya, tinggallah denganku.”Katak di pinggir jalan menjawab: “Aku sudah terbiasa, malas untuk pindah.”Beberapa hari kemudian katak “sawah” menjenguk katak “pinggir jalan”dan menemukan bahwa si katak sudah mati dilindas mobil yang lewat.Ternyata sangat mudah menggenggam nasib kita sendiri, cukup hindari kemalasan saja.

—- 000 —–

Ada segerombolan orang yang berjalan di padang pasir,semua berjalan dengan berat, sangat menderita,hanya satu orang yang berjalan dengan gembira.Ada yang bertanya: “Mengapa engkau begitu santai?”Dia menjawab sambil tertawa: “Karena barang bawaan saya sedikit.”Ternyata sangat mudah untuk memperoleh kegembiraan, cukup tidak serakah dan memilikisecukupnya saja."You are what you think about. Beware of your mind"

—- 000 —–

SALAM MOTIVASI.....!!!

Cerita, "Cermin Kesuksesan"

3 komentar
Dikisahkan, ada seorang pria yang sedang mengalami masalah bertubi-tubi. Rumah tangganya tidak harmonis. Bersamaan dengan itu, dia pun terkena perampingan karyawan di perusahaannya sehingga dia harus berhenti bekerja.

Pada waktu yang senggang, dia berpikir dan mengevaluasi diri. Apa yang salah dengan hidupku? Mengapa aku gagal terus? Bagaimana caranya untuk merubah kegagalan dengan kesuksesan?

Dimulailah pencarian jawaban atas pertanyaannya dengan pergi ke toko buku dan membeli buku-buku yang dianggapnya mampu memberi jawaban. Setelah beberapa buku habis di baca, dia merasa tidak puas dan tidak pula menemukan jawabannya. Tiba-tiba timbul inspirasi di pikirannya, kenapa aku tidak menanyakan langsung saja ke penulis buku-buku itu? Pasti akan lebih berhasil bila aku bisa mendapatkan petunjuk langsung dari si penulis. Maka ditemuilah si penulis buku.

Setelah menceritakan semua kegagalan yang dialaminya, dia berkata, “Tuan penulis, tolong ajarkan kepada saya, rumus dan cara yang bisa membuat saya sukses”.

Si penulis pun menjawab, “Kalau anda membaca buku saya dengan teliti, dan menjalankan dengan nyata , tentu akan ditemukan cara-cara menuju sukses”

”Saya sudah membaca habis, bahkan hafal isi buku anda, tetapi tetap saja belum menemukan rumus sukses. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk bertanya langsung”.

Si penulis berpikir sejenak dan berkata, “Baiklah, saya akan ketemukan kamu dengan seseorang. Biar dia yang memberitahu kamu bagaimana cara sukses dalam hidup ini”.

Dengan gembira si pria bertanya, “Dimana orang itu bisa saya temui?”

Si penulis mengajak pria itu ke sebuah kamar, “Dia ada di dalam kamar ini”.

Maka Pria itu pun mengetuk pintu dan segera masuk ke dalam kamar. Namun dia heran karena tidak ada seorangpun di dalam kamar tsb, yang ada hanya sebuah cermin besar.

Lalu si Penulis berkata, “Lihatlah ke cermin itu. Orang yang ada di cermin itu adalah sang penolong yang kamu cari untuk menunjukkan bagaimana caranya meraih sukses.

Sesungguhnya hanya kamu yang bisa menolong dirimu sendiri, tanpa kamu berani memulai dari dirimu sendiri untuk berusaha dan berjuang maka kamu tidak akan meraih sukses!”

Seketika itu juga si pemuda tersadar, “Terima kasih pak penulis. Saya akan berusaha lebih tekun dan mengandalkan diri sendiri untuk mempraktekkan teori yang telah saya dapat dan pelajari!

(Sumber : kaskus.us)

~~~

Sahabat, Hidup adalah rangkaian aktivitas yang kita lakukan setiap hari, kalau perasaan malas, tidak disiplin, bimbang, ragu2 dan lain sebagainya menguasai diri kita , tentu nasib buruklah yang kita dapat.

Sukses bukanlah teori, sebagai manusia yang telah di karuniai segenap kelebihan-kelebihan olah Tuhan, kita harus berani mengembangkan diri dan mengandalkan diri sendiri untuk berpikir, bergerak dan berjuang.

Kalau mental kemandirian telah kita miliki, dan tidak cengeng dalam menghadapi kesulitan hidup, berani belajar dalam setiap tindakan yang kita ambil . maka pasti nasib kita akan berubah dan meraih sukses yang membanggakan!

Terimakasih telah membaca, dan... SALAM MOTIVASI....!

Cerita, "Raja Sehari"

1 komentar
Dahulu ada sebuah Kerajaan yang sangat aman, rakyatnya makmur dan sentosa. Raja ini selalu memperhatikan dan mementingkan kesejahteraan rakyatnya. Sang Raja selalu berkeliling negeri untuk melihat langsung kondisi rakyatnya.

Suatu Sang Raja mendengar rintihan seorang pemuda yang kelaparan. Si Ibu dengan suara lemah mengatakan kepada anaknya bahwa dia sudah tidak memiliki lagi persediaan makanan. Raja terkejutdi negerinya ada rakyatnya yang kelaparan.

Sang Raja berfikir sebentar. Kemudian dia membuat sebuah kesempatan untuk Sang pemuda. Dia memerintahkan prajuritnya. untuk secara diam-diam membawa sang anak ke istana ketika dia tidur, malam itu juga.

Ketika Pemuda itu tidur, secara diam-diam beberapa Prajurit membawa pemuda tanpa sepengatahuan siapapun termasuk pemuda itu sendiri.

Raja ingin memberikan jabatannya sebagai Raja selama sehari untuk si pemuda tersebut.Diaingin tahu apa yang akan dilakuakn si Pemuda.

Pagi harinya ketika terbangun dari tidurnya si anak heran, dimanakah dia berada? Segera beberapa pembantu istana menjelaskan bahwa dia saat ini di istana kerajaan dan diangkat menjadi Raja.
Para Pembantu istana sibuk melayaninya.Sementara itu di tempat terpisah si ibu kebingungan dan cemas karena dia mendapati anaknya hilang dari rumahnya. Di carinya kemana-mana tapi sang anak pujaan hati tetap tak ditemukannya. Siang harinya sambil menangis dan bercucuran air mata si ibu pergi ke istana Raja untuk meminta bantuan mencari anaknya ke pelosok negeri. Di gerbang istana si ibu tertahan oleh Para Penjaga istana dan tidak diijinkan untuk bertemu dengan Raja.

Namun demikian, seorang Penjaga itu masuk ke dalam dan memberi tahu kepada Sang Raja baru (Pemuda) bahwa di luar istana ada seorang ibu tua lusuh dan kelaparan yang sedang mencari anaknya yang hilang. Sang Raja kemudian memerintahkan untuk mensedekahkan satu karung beras kepada ibu tua miskin tersebut.

Malam harinya Sang Raja baru itu tidur kembali di kamarnya yang megah dan mewah.Tengah malam, Sang Raja yang asli dengan Para Pembantunya secara diam-diam kembali memindahkan pemuda yang sedang tidur lelap itu kembali ke rumah ibunya.

Esok pagi si ibu sangat gembira karena telah menemukan kembali anaknya yang hilang kemarin. Sebaliknya si Pemuda heran kenapa dia ada disini kembali. Si ibu bercerita bahwa kemarin dia mencarinya kesana-kemari hingga pergi ke istana untuk minta bantuan, dan pulangnya dia diberi oleh Raja sekarung beras. Si Anak segera menyadari bahwa dialah kemarin yang memberi sekarung beras itu.

Kemudian bergegas dia pergi ke istana dan menghadap Raja, dengan lugu dia minta diangkat kembali menjadi raja. Walau cuma sehari .Sang Raja segera menolak dengan mengatakan bahwa waktu/kesempatannya menjadi raja sudah habis.

Si Pemuda tetap memohon,sambil menghiba-hiba Pemuda itu minta hanya sejam saja bahkan beberapa menit saja, tetapi Sang Raja tetap menolak

Sang Pemuda pulang dengan hati penuh penyesalan.Kenapa dia sangat kikir dulu, seandainya dia dermawan maka tidak hanya sekarung beras yang dia kirim tetapi mungkin berton-ton beras yang dia kirim.

~~~

Tahukah sahabat ?..

Itulah analogi kehidupan kita sekarang. Kelak di akhirat ada orang-orang menyesal. Mereka tidak pernah beramal untuk akhirat. Mereka tidak pernah mengirim beras ( pahala ) yang banyak untuk kampung akhirat mereka.

Mereka meminta kesempatan untuk kembali ke dunia, agar bisa beramal sebaik mungkin... tapi, itu tidak mungkin... karna hidup hanya sekali.

Maka, mari kita optimalkan kehidupan didunia ini yang hanya sekali, untuk ibadah dan kebaikan. Karena kita tidak tau kapan ajal menjemput kita. Bisa saja, hari ini adalah hari terakhir kita... maka, kenapa kita masih saja berbuat dosa, dan masih ragu dan malas tuk beribadah kepada-Nya?

Begitu banyak kasih sayang Allah Tuhan kita, dengan kasih sayang yang berbentuk berbagai peringatan-peringatan yang datang kepada kita.

Ya, Mungkin tulisan ini adalah yang kesekian ribu peringatan kasih sayang-Nya....

Tinggal diri kita,... apakah akan kita abaikan peringatan dan kesempatan itu hingga kesempatan itu habis?

...

Terimakasih sahabat telah membaca, semoga bermanfaat bagi kita semua... Salam Motivasi selalu.... ^_^